Sepakbola adalah olahraga yang paling popular di dunia
dengan penggemarnya ataupun penggiatnya tersebar hampir di seluruh dunia.
Sepakbola dengan aktivitasnya yang kompleks seperti menendang bola, mengoper,
mengejar, mengocek, menyundul bola dan juga takling dikategorikan sebagai
olahraga ketahanan tubuh (endurance) yang bersifat intermittent (stop & go)
dengan kombinasi aktivitas yang bersifat aerobik dan anaerobik berintensitas
sedang-tinggi.
Pada level profesional, pemain sepakbola rata-rata mempunyai
total jarak tempuh (distance covered) hingga mencapai 9-12 km per pertandingan,
dengan aktivitas lari cepat (sprint) dan aktivitas bertenaga intensitas tinggi
secara total rata-rata sejauh 500 m dan 2.1 km Pemain dengan jarak tempuh
rata-rata total lebih dari 10 km per pertandingan umumnya adalah pemain yang
berposisi gelandang serang atau juga playmaker. Shunsuke Nakamura contohnya,
gelandang serang bintang sepakbola Jepang ini mempunyai jarak tempuh rata-rata
12 km per pertandingan saat membawa Celtic Rangers menjuarai liga Skotlandia
pada musim kompetisi 2006/2007.
Kebutuhan Energi Pemain Sepakbola
Untuk mempunyai performa yang baik pada level kompetitif,
pemain sepakbola disarankan untuk memenuhi total kebutuhan energi (kalori)
melalui konsumsi makro nutrisi dengan proporsi sbb:
- 60-70%, melalui konsumsi karbohidrat,
- 10-15%, melalui konsumsi protein
- 20-30%, melalui konsumsi lemak.
Selain untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, konsumsi
nutrisi yang baik bagi pemain sepakbola juga mempunyai manfaat lain diantaranya
untuk:
- Menjaga kesehatan tubuh
- Menghasilkan kualitas latihan sepakbola yang baik
- Mempercepat waktu pemulihan (recovery) tubuh antara sesi
latihan/ pertandingan ataupun setelah latihan/pertandingan.
- Kondisi tubuh yang lebih prima dalam menghadapi
latihan/pertandingan
- Performa serta kapasitas ketahanan tubuh (endurance) yang
baik dalam latihan/pertandingan sepakbola
Kebutuhan Makro Nutrisi
Pemain sepakbola mempunyai kebutuhan energi yang besar
dimana jumlahnya bergantung terhadap posisi pemain dalam tim, intensitas serta
frekuensi latihan/pertandingan yang dijalaninya. Mengikuti rekomendasi yang
dikeluarkan oleh FIFA pada International Consensus Conference yang
diselengarakan pada tahun 2005, kebutuhan nutrisi bagi pemain sepakbola
berdasarkan dari perbedaan frekuensi latihannya adalah sbb:
-Karbohidrat : 5-7 gram per kg berat badan, saat latihan
intensitas rendah berdurasi moderat
: 7-10 gram per kg berat badan (pre-season training)
: 10 gram per kg berat badan atau lebih jika durasi latihan
lebih dari 4 jam per hari
-Protein : 1.2-1.6 gram per kg berat badan,
-Lemak : 1 gram per kg berat badan.
Contoh perhitungan :
Pemain sepakbola dengan berat badan 70 kg, melakukan
pre-season
training, membutuhkan konsumsi makro nutrisi per harinya
sbb: karbohidrat
490-700 gram, protein 84-112 gram, lemak 70 gram.
Pada hari latihan/pertandingan
-3-4 Jam sebelum latihan/pertandingan.
Konsumsi ini adalah makan besar/utama yaitu sarapan jika
latihan/ pertandingan pada pagi atau siang hari, makan siang jika latihan/
pertandingan sore hari dan makan sore jika latihan/pertandingannya malam
hari.
Fokus konsumsi adalah untuk meningkatkan simpanan ‘bahan
bakar’ utama tubuh dalam olahraga sepakbola yaitu glikogen otot dan glikogen
hati serta juga untuk menjaga level glukosa darah. Karbohidrat menjadi nutrisi
yang menjadi fokus perhatian karena jumlah konsumsinya akan menentukan besarnya
‘bahan bakar’ yang tersimpan sebagai cadangan energi di dalam otot dan hati
(glikogen).
Saat makan besar, pada interval 3-4 jam sebelum
latihan/pertandingan sepakbola, konsumsi sumber karbohidrat yang paling ideal
adalah karbohidrat dengan nilai GI (glycemic index) rendah atau sedang.
Alternatif pilihan makanan sumber karbohidrat bernilai GI
rendah-sedang: Nasi merah, nasi putih (butir panjang), bubur, pasta (ravioli,
spaghetti, fettucini, makaroni), roti gandum (whole wheat), croissant, apel,
jeruk, pisang, kiwi, mangga, yoghurt (low fat), pudding, madu, jus apel dan jus
jeruk,
Konsumsi makanan sumber protein dan lemak sesuai dengan
porsi yang direkomendasikan dan tidak berlebihan. Pilihan makanan sumber
protein yang baik diantaranya : ayam, ikan, daging sapi, seafood
(udang,kepiting) susu (low fat), telur, keju, kacang hijau, kacang merah,
kacang kedelai, tahu, tempe. Pilihan sumber lemak sehat : kacang-kacangan,
kacang kedelai, minyak canola, minyak olive, minyak jagung, alpukat, ikan
mackerel dan ikan salmon.
-1-2 jam sebelum latihan/pertandingan
Manfaatkanlah waktu 1-2 jam sebelum latihan/pertandingan
dengan mengkonsumsi kudapan ringan (snack) yang kaya akan karbohidrat untuk
menambah asupan energi dan menjaga level glukosa darah.
Studi menunjukan tambahan asupan karbohidrat pada interval
waktu 1-2 jam sebelum latihan/pertandingan sepakbola dapat membantu untuk
mengoptimalkan simpanan glikogen otot, menjaga performa dan juga
meningkatkan kapasitas ketahanan tubuh (endurance) saat
latihan/ pertandingan.
Pilih makanan sumber karbohidrat yang mudah dicerna dengan
kandungan serat rendah atau juga dari sumber cair. Karbohidrat yang baik untuk
dikonsumsi pada interval waktu ini adalah karbohidrat bernilai GI
sedang-tinggi.
Pilih kudapan ringan kaya akan karbohidrat yang mempunyai
nilai GI moderat-tinggi : Roti putih/roti gandum (dengan selai/madu),
croissant, muffin, roti hamburger, kentang rebus, jagung, sereal, biskuit
gandum, biskuit oatmeal, rice cake, madu, apel, semangka, jeruk, pisang, mangga
dan pepaya,
Sumber karbohidrat dalam bentuk cair juga dapat menjadi
pilihan yang baik karena secara simultan dapat menambah asupan energi serta
menjaga level cairan (hidrasi) tubuh. Alternatif pilihan yang baik adalah jus
buahbuahan (encer) atau karbohidrat seperti glukosa, sukrosa atau maltodextrins
yang dicampurkan dengan air putih dalam sports bottle.
-Saat latihan/pertandingan
Karena pertandingan sepakbola berjalan secara kontinu selama
2 x 45 menit atau lebih, manfaatkanlah waktu saat pertandingan/latihan terhenti
(pergantian pemain, penanganan pemain cedera dsb) dengan mengkonsumsi air putih
yang telah disempurnakan dengan penambahan karbohidrat benilai GI tinggi
seperti glukosa, sukrosa atau maltodextrin untuk sehingga cepat menambah tenaga
tubuh, mencegah penurunan glukosa darah (hipoglikemia) dan juga mencegah
dehidrasi.
Konsumsi karbohidrat GI tinggi (glukosa, sukrosa &
maltodextrins) saat berolahraga direkomendasikan oleh badan-badan olahraga
dunia seperti FIFA, IOC, IAAF & ISSN. Studi juga menunjukan konsumsi
karbohidrat sebanyak 30-60 gram per jam saat berolahraga terbukti dapat
meningkatkan kapasitas performa kecepatan serta ketahanan (endurance) tubuh.
-Waktu Istirahat
Manfaatkan waktu saat jeda istirahat dengan mengkonsumsi
karbohidrat bernilai GI moderat-tinggi untuk membantu mempercepat pengantian
energi yang terpakai pada babak pertama. Studi menunjukan konsumsi air putih
yang ditambahkan karbohidrat glukosa pada saat jeda istirahat bermanfaat untuk
menambah simpanan energi, menjaga hidrasi tubuh serta membantu meningkatkan
performa pada saat babak ke-2.
Pilihan karbohidrat bernilai GI moderat-tinggi : glukosa,
sukrosa, maltodextrins (campurkan dgn air putih dalam sports bottle) , jus buah
(encer), kismis, semangka, jeruk, pisang dan apel
-Setelah Pertandingan/Latihan Sepakbola
Manfaatkan celah waktu 0-2 jam setelah latihan/pertandingan
olahraga saat membran sel otot mempunyai permeabilitas yang tinggi terhadap
glukosa dengan menkonsumsi karbohidrat bernilai GI tinggi untuk mengantikan
energi secara cepat dan mengoptimalkan pengembalian simpanan energi (glikogen
otot) yang terpakai agar cepat menghilangkan rasa lelah sehingga waktu
pemulihan (recovery) dapat dipersingkat setelah latihan/ pertandingan
sepakbola.
Rekomendasi berikut dapat digunakan sebagai pedoman praktis
untuk memilih jenis makanan sumber karbohidrat. Secara bertahap dan rutin, bisa
dalam interval 0-2 atau 0-4 jam setelah latihan/pertandingan sepakbola :
-Konsumsi nutrisi karbohidrat bernilai GI tinggi
-Konsumsi karbohidrat sebanyak 1-1.5 gram per kg berat badan
tiap jam
(konsumsi 70-105 gram karbohidrat untuk atlet/penggiat
sepakbola dengan berat badan 70 kg)
-Kombinasikan juga konsumsi karbohidrat dengan sedikit
penambahan
protein dengan rasio 4:1 (1 gram protein untuk tiap 4 gram
karbohidrat)
Pilihan karbohidrat dengan nilai GI tinggi :
Glukosa, sukrosa, maltodextrins (campur dgn air putih dalam
botol olahraga), pancake, sereal, keripik kentang, kentang rebus, kentang
goreng,rice cake, semangka, jeruk, apel dan kismis. (kbl)
Pilihan protein :
Telur, keju, ikan tuna, daging ayam, daging sapi, selai
kacang, yoghurt, susu, kacang hijau, susu (low fat) dan milkshake. (kbl)
Sumber :
1. Int J of Sport Nut. Vol. 4, 1994
2. J.of Sports Sci & Med. 1, 47-53, 2002
3. Eur J of App Physio and Occup Physiol. Vol 48, No.3. 1982
4. Med Sci Sports Exerc.30(11):1624-30. 1998
5. J of Sports Sci. Vol 24, 2006
6. Can J Diet Prac Res. 61:176-192. 2000
7. Soccer & Science. Institute of Exercise and Sport
Sciences, University of Copenhagen .2000
8. Science and Football: Proceedings of the Second World
Congress of Science and Football,SponPress, 1991
9. Advance Sports Nutrition. Human Kinetics. 2006
10. Sports Nutrition : Intro to Performance. Human Kinetics.
2004
11. FIFA/F-Marc International Consensus Conference on
Nutrition for Football, 2005
12. Sportsscience 3(1),sportsci.org/jour/9901/lmb.html, 1999
13. Rev Bras Med Esporte Vol 9, No.4.2004
14. Zen of Naka: Journey of Japanese Genius. Edinburgh &
London. 2008
15. http://pssplab.com/book/2010/02/nutrisi-saat-latihanpertandingan-sepakbola-makro-nutrisi-karbohidrat-protein-lemak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar